Ketika Al Ghirah Datang Menyapa

“Bismillaahir rohmaanir rohiim”

🙂

Alhamdullilah aku panjatkan kehadirat sang penjaga jiwa Allah SWT yang sudah memberiku kemudahan terhadap semua yg ku kerjakan..sehingga semua berlalu dengan begitu indah….dan akhirnya aku bisa kembali berada disini..bercanda dan tersenyum bersama. Semoga persahabatan di antara kita memberikan manfaat yang sangat baik di kelak kemudian hari. amin ya rabb 🙂

Hari ini aku ingin sejenak mengajak bercengkerama…mengulas sesuatu yang secara sadar ataupun tidak kadang begitu membuat hati dan jiwa menjadi begitu membara…dan bara-nya kadang berkobar-kobar sulit untuk di padamkan…dan pada saat itulah kita harus senantiasa mengucap

“Istighfar.”

Teman-teman bisa tebak ga hayoo..apa yg mau aku sampaikan..?coba yg duduk dibelakang angkat jari…tahu ndak ? uhm…keknya Ada yang mau jawab nich *mendekat sambil bertanya) , “apaan hayo?” –(*mendengarkan jawaban) yupi..benar…aku mau mengulas tentang al ghirah atau rasa cemburu.

nah..ada ga di antara temen2 semua yg seriiing banget dilanda cemburu..hayo jujur aja 🙂

okelah yach..semua orang pasti pernah mengalaminya termasuk juga “aku”

Teringat kembali saat di suatu sore duduk di beranda…mendengarkan sedikit wejangan (*ah apa ya namanya) 🙂 saudara sepupuku datang menghampiri dan bertanya, “ diajeng pernahkah engkau di dera rasa cemburu yg berlebihan?””

Aku heran mendengar pertanya-annya. dalam hati aku berkata bahwa semua orang pasti memiliki rasa cemburu dan akupun menjawab,” Pernah lah..berapi-api malah sampai kadang tidak bisa di kendalikan, emang salah kak?”

Saudara sepupuku tersenyum. Dibalik balutan jilbabnya yang sangat rapi, bibir mungil itu menjawab,” Ngga salah diajeng…karena rasa cemburu merupakan fitrah dasar pada diri wanita yang mengalir dalam diri dan aliran darahnya..tapi kita harus menjaga fitrah itu agar tidak di lumuri gangguan dan bisikan-bisikan syetan.”

Aku jadi teringan sama bunda malik saat dia berkata bahwa kita harus mengikat rasa cemburu itu dengan tali iman dan membelenggunya dengan ikatan taqwa.

Memang benar, cemburu tidak akan muncul kecuali karena ada rasa cinta dan sayang. cinta yg semakin kuat…maka tingkat kecemburuan-pun menjadi semakin kuat.

Bunda malik pernah berkata bahwa,” Cemburu boleh saja nanda, namun cemburu yang terpuji.” aku terbengong mendengar ucapan beliau dan bertanya dalam hati,” cemburu yg terpuji itu seperti apa bunda? “

Dan aku baru mengetahui jawabannya ketika dengan sabar sang bunda menuturkan bahwa salah satu contoh cemburu yang terpuji adalah Cemburu terhadap hal-hal yang di harapkan Allah Subhanahu wa ta’ala , cemburu terhadap kehormatan (apabila ada yg mengotori kemuliaan dankehormatan dirinya) dan cemburu terhadap waktu (cemburulah untuk waktu kita yg terbuang tapi bukan untuk beribadah)

Seperti Rasulullah SAW,”

“Tiga orang yang tidak akan masuk syurga adalah orang-orang yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, duyutz (Orang yang tidak cemburu karena kehormatannya) dan wanita yang berperilaku kelelaki-lakian (Diriwayatkan Al-Bazzar)

Kembali aku bercengkerama dengan kakak-ku yang cantik itu. dan ketika dia bilang bahwa kita tidak boleh cemburu yg tercela aku langsung bertanya,” emang cemburu yg tercela itu yg seperti apa kak?”

Dia mencubit pipiku dan berkata,” contohnya..saat kamu cemburu kepada pasanganmu dengan sangat berlebihan sehingga kalian bertengkar.”

dan aku tersipu malu,” Oooops,hhh” Melihat aku tersipu kakak-ku menimpali,” makannya jangan pernah sekali-kali menyulut api cemburu seperti menyebutkan kebaikan pria lain di depan pasanganmu”

Aku manggut-manggut dan berjanji dalam hati mudah2an aku akan selalu berbaik sangka dan menjaga firah dengan ikatan taqwa yg senantiasa harus lebih kuat dari-hari kehari. bimbing aku ya Allah.