KEPAK WAKTU
By : Diajeng
Telah terangkai benang-benang waktu yg kita rajut bersama. seiring derap sang surya…dan matahari yg bersembunyi..menghantarkan sang rembulan untuk kita nikmati bersama
Cinta adalah satu rumus yang paling sulit ku mengerti. structure-nya terlampau komplex untuk bisa ku jabarkan. bahkah lebih sulit dari pada saat aku mencerna dalil-dalil pitagoras..atau rumusan-rumusan sang avogadro.
Pernah ada tanya “mengapa” cinta itu makin berakar…dan kamu bilang “ada chemistry diantara kita” benarkah ? apakah “chemistry itu akan bisa bertahan selamanya. sedang kenyataan hidup dan dan tanya dunia harus kau jawab ?
Aku hanyalah satu hati yang menanti kepak sang waktu. mengurai “sampai kapan kita bisa merumuskan arti sebuah kebersamaan”. tanpa batas waktu yg memaksa..jawabmu bukanlah akhir dari cintaku. semuanya akan tetap tertanam bisu..dalam sanubari yang mungkin akan beku.
malam…ajarkan aku arti menunggu…karena sesungguhnya…sang subuh akan tetap menggeliat dan sang isya akan kembali hadir menanti waktu-mu…untuk mengupas kerinduan yang semakin menjadi bukit
AKU PERNAH MENJADI BAGIAN-MU BINTANG
By : Diajeng
Bintang……
ingin kusapa lagi candamu..sekedar mengingatkanku akan tawa riang..kala kita duduk berdua di antara batu karang…di gegap gempitanya debur ombak pantai….
waktu yg berlalu….detik yang kian meninggalkanku…dan kini aku tertatih dalam diam seribu batu…hanya bisa kupandang sinarmu dari jauh….dan tak mampu lagi kugapai dengan sukma yg dulu pernah menghiasi mimpimu
Bintang…….
Pernah aku melukis sketsa wajah kita dengan kuas diatas kanvas….dan ku ukir nama kita berdua disampingnya….berharap kelak dan suatu hari kita bisa duduk disinggasana waktu bersama….namun kanvas itu telah sirna di telan waktu….dan aku hanya bisa menatap angkasa kosong penuh kabut yang sesekali kabut itu turun kedalam sanubariku yang telah penuh dengan air mata….
Bintang…….
Aku pernah menciptakan satu lagu untuk-mu…kala jiwaku tengah penuh dengan cinta yg kau tebarkan bak pelangi yg menghiasi seluruh rongga hati tanpa sedikitpun kau sisakan….dan aku senantiasa melantunkan lagu itu dikala rindu…dikala pendar2 sang waktu lama tidak mempertemukan kita….
dan kini…………..
Aku masih sering melantunkan lagu itu sendiri…walo bayangmu kian melemah dari pandanganku….tapi aku pernah…menempati singgasana tertinggi dari hatimu bintang…..
walo waktu akan dan telah mengurai segalanya…..
jujur
saya salut
puitis juga toh 🙂
(diajeng : hayah..biasa aj mas,cm tumpahan hati kok :))
Untaian kata yang terlahir dari ungkapan hati seseorang biasanya berawal dari pengalaman apa yang dilihat ,dengar dan rasakan.Benar adanya keindahan kadang menghanyutkan setiap insan.Namun ada banyak juga , kehidupan penuh kamuflase.Berbeda dengan kehidupan nyata .Moga kawan tak larut.Bicaralah dengan hatinurani…………
cuma pengen komen skali lagi biar avatar saya bisa penuh di widget sebelah.
kutunggu untaian kata nan indah seperti daun teh di Brastagi
Kubiarkan ombak membasahi tubuhku di pantai Arta Pariaman.
Kan kudengar slalu Bait – bait rindu memangil jiwa ini sama kitika rusa di Malino memangil kasihnya.
Lagu riang tlah terdengar walau sayup -sayup di lereng gunung ceremai
Kini bayang itu tergantikan oleh kawan yang hadir dalam dunia maya.
Selamat berpuitis ria
(Diajeng : makasih tambahan puisinya 🙂
Mbak .Udah bikin katagori taman puisi diisi dong tamannya bikin yang banyak .nanti aku komentari dengan tulisan puisi.oke yah.
(Diajeng : iya maaf…lg ndak sempet nich….puisi2 yg aku tulis itu tercipta malah saat hati sedang gundah…heheh..ternyata kegundahan bisa jd sumber inspirasi 🙂
walah berarti sekarang tidak gundah nih.Memasukan situasi normal kedalam kegundahan dalam rangka proses kreatif karya seni.Contoh pemain – pemain theater bisa melakukan itu.Gini de.Dunia ini kadang penuh sandiwara .Cobalah seperti bersandiwara namun nyata.Misal
Laron – laron terbang tak menentu namun tertahan dimakan cicak.
Laron tuh mobil yang macet gitulhoh.dimakan cicak ya bisa bosan .capek atau apalah.Sok ngajarin nih.
Berbagi tak pernah rugi
(Diajeng : iya..bentar lagi pasti muncul puisi2 lagi kang…ni lagi rada gundah soalnya..:)
Eh ternyata… nama saya belum ada ya di sini..
Mbak numpang absennya, saya hadir loh, jangan ditulis alpha…
Walau enggak bisa nulis dan kurang mengerti puisi, yang penting saya absen hadir…. 😀
(Diajeng : cuma mau absen disini apa di link sahabat kang abi ? 🙂
Waah…suka puisi juga ya si mbak ini, sepertinya semua keluar dari rasa yang dalam.
Puisi yang tentang bintang… jadi mengingatkan aku akan seseorang 😀 jauh…lama…cuma tidak ada batu karang dan ombak di pantai….ah andai ada seseorang yang menulis puisi seperti itu untukku
(Diajeng : jujur…jadi malu…didatengi sesepuh dari penulisindonesia.com…waduuh…ngumpet dulu ah…malu…) 😉
eh, A-K-U boleh nimbrung puisi juga ga? kalo ga ya maksa aja 😀
aku tidak mendengar waktu berbahasa
serupa rasa yang bertatap dalam kata-kata
dan debur cinta yang menghangat di bibir
aku mencintaimu…
namun jarak memenjarakannya menjadi dingin
yang hanya teraba dalam abjad-abjad
meminang takdir yang menghantui
batas-batas ada dan tiada
aku mencintaimu…
namun cintamu kerap tersembunyi dalam tirai-tirai
pun
aku tidak mendengar waktu dan takdir
bersekutu hanya untuk mengusir rindu
raga dan dada
hingga kau mendapatkanku tererang
dalam ikhlas tanah-tanah nestapa
(Diajeng : diam menunduk….)
Cepatlah kembali
wahai kemarin
tali ini telah teramat tegang
rapuh pula ujung usia cinta
yang dulu kuagungkan…
Segeralah dekap
Lusuh jiwa ini
Karena esok, bukanlah
Rumah indah
Yang akan kukenang…
(Diajeng : semoga 🙂
Ketika mata Tertutup jiwa ini tidak tidur.
Dia akan berjalan ,berlari, bahkan terduduk mencari apa yang menjadi tujuan.
Kekuatan kita adalah nurani kita kawan .
maka tegar sesuatu yang absolut bagi yang mempunyai nurani.
Penyesalan memang selalu belakangan datangnya.
Apa yang harus disesalka.Bukankah apa yang kita lakukan adalah ketika kita tersadar.
Hati menangis adalah enrgi terbesar dalam diri.
Karena itu berdoalah ketika hati menangis.
Kebahagian tidak terukur dari apa yang didapat secara materi.
Namum kebahagiaan letaknya di hati
(Diajeng : aku sudah berusaha memejamkan mata …sekejap ingin terlelap di dinginnya malam…namun…semua menjadi begitu sublim…rasa dan bathin begitu beku sehingga hanya dingin yang menyelimuti segenap hati…entahlah…)
ASYFII YAA RABB
Dimana akan Kau letakan
rencana agung dan kasihmu itu?
Aku memintanya!
tahukah?
percikan sisi luka-Mu
telah memenjara
hidup
harapnya
sementara aku terberangus kuasa
sebeku doa
terputus air mata
Cirebon, 12 Agustus 2008
semoga lekas sembuh 😦
(Diajeng : 🙂
BERBAGI WALAU TAK MERUGI
Ada yang berbagi walau tak mampu merangkai kata
Kata yang bijak berawal dari hati yang tulus
andai kawan tak mampu berbagi
duduk sendiri lampangkan jiwa
Tengok hati sunyi sendiri
gegap gempita ringankan beban
andai kawan berbagi hati
alangkah indah jabat jemari
Langkah tegap jalan kedepan
ringankan hati ulurkan tangan
andai kawan sudah tersenyum
gembira ria berbagi rasa
Senang susah sudah dibagi
berbagi rindu hangatkan jiwa
andai kawan sudah setuju
mari kawan duduk disini
(Diajeng : geser dunx 🙂
Apa yang membuatmu bingung kawan
setelah pokok-pokok melati kutanam di hatiku
dan kuhantar bunga-bunganya kehatimu
bukankah sudah kau tuang kedalam gelasmu
kenapa harus bingung
bukan puisi nih
kenapa bingung?
aku jadi sedih nih kalo kamu bingung
ya udah maaf ya kalo aku bikin bingung
Mawar merah yang kau tuang kedalam gelasku
tlah kuminum kawan
Aku bagai menemui angin dari surga
ketika jiwa yang lusuh ini berpadu mengharu biru
ketika pintu itu telah tertutup
kini pintu itu tlah terbuka
Ada harapan ada kenyataan
Aku ingin menjadi bintangmmu
Aku ingin kau lukis sketsa wajah kita berdua diatas kanvas dan kau ukir nama kita berdua disampingnya
Akan kubuat lagu nan indah terdengar agar kau tidak lari dari ku.
Aku berharap bayangku hadir dalam mimpi – mimpi yang indah di tengah malam
Dan kau terbangun dikala pagi kaupun lihat diriku disampingmu
(Diajeng : (*garuk-garuk kepala 🙂 makasih puisinya 🙂
bau harum itu mengantarkan aku ketempat ini
semerbak menghiasi seluruh persendian nafasku
keindahanmu bagai ratu cleopatra
yang selalu dipuja karena keanggunannya
termenung sendiri dilembah sungai nil
melarutkan segala rasa kedalam arusnya yang tenang
lama ku terdiam dalam semilirnya angin
hingga serasa ada jemari lembut yang menghela pundakku
aku terjaga dari kebisuan sesaat
aku sadari ternyata kaulah pemilik kelembutan itu
senyummu meruntuhkan segala hasrat yang ada
dinda… tetaplah tersenyum!
(untuk seseorang yang selalu menjelma dalam kesendirianku)
(Diajeng : makasih..semoga lembah sungai nil itu tdk menghanyutkan..dan tidak menjadikan terlelap 🙂 semangat lagi ya…jng sampai dosen-nya menggebrak meja..nanti pyramid-nya pada roboh…(*belum di lihat sudah roboh..kan miris ) 🙂
Mari tersenyum
Satu bait tlah tertulis di istana langit
tak hiraukan kata bermakna dalam langit birumu
acuhkan saja kataku
bila membuatmu bahagia
Aku akan bawa singasana langit
teruntai di bawah samudra biru
ocehku hiraukan saja
agar kau membuatmu bahagia
Sendiri asa terbalut harap
ketika loceng berbunyi
mengaharap iba
Tuk bahagia dirimu
Aku adalah diri yang tak tau malu
ketika jiwa ini terhempas di alam maya
Amboi kawan engaku sahabat
mari tersenyum tuk bahagia engkau
Mari tersenyum sahabat
biarkanlah waktu terus berjalan
dan airpun telah mengalir
hinga ajal menjemput
Sunyi
Aku memandang hamparan rumput ilalang
di padang sunyi itu dulu aku pernah duduk bersama
bercanda di antara hembusan angin
bermain bunga ilalang
Aku sering berlarian mengejar kupu-kupu
dan kamu melambaikan tangan menyuruhku kembali
dan kau selalu berbisik ” biarkan kupu2 itu terbang menggapai matahari, ken ”
Aku mengangguk dan melepasnya
kini tak kulihat lagi sosokmu disana
bahkan bau harum tubuhmu pun tak lagi bisa kucium
yang ada hanyalah padang ilalang yg sunyi….
sepi….sublim…dan dingin
Dimana engkau berada….?
menebak2…siapakah gerangan dia…
(Diajeng : yang mana ya….? 🙂
hmmm, seperti ini ya yang namanya puisi…baru sadar…
klo kaya gitu, puisi bukan ya?
(Diajeng : entahlah mas….saya juga ndak tahu….hehe soalnya saya bukan sastrawan 🙂
BOSAN
Bosan sepi sendiri tak berarti
Habiskan malam yang panjang
walau kawan tak datang
bait rindu tak tertahan
Bosan sepi sendiri
Hancurkan saja gelasnya Kata dian sastro
Ah kawan aku takkan berteriak
walau rindu ini tak tertahan
Bosan sepi sendiri
Beribu janji yang kau buat
hanya pemanis kata – kata
walau rindu tak datang
Bosan sepi sendiri
termenung dalam sangkar
yang haus kepayahan
menanti seorang kawan
Bosan…..
Kawan ….
hilang ….
tak berbekas
(Diajeng : tapi jangan pernah bosan datang kesini ya kak 🙂
bagus sekali puisinya trus semangat bikin puisinya.
oia emang bintangnya kemana mba?bukanya dia slalu ada ditiap malam walau kadang tertutup awan nakal?
🙂
(Diajeng : makasih yach sudah mampir…hm..biasa aja kok….cuman curahan hati…kalo mau ikut meramaikan..monggo silahkan 🙂
Weleh, nyari taman kanak kanak jebule nyasar ke taman puisi.
Puisi ?
Hmmm, numpang baca saja dah. Masih awam soal bikin puisi.
Eh, mbak ajarin donk.
Pura puranya ini masuk STBP, sekolah terbuka bikin puisi.
(Diajeng : walah mas..aku yo ra iso kok..hihihi… nyoba sik gih… 🙂
MAYA YANG NYATA
ketika langit diselimuti awan gelap
engkau hadir dalam nyataku
ketika gelombang datang silih berganti
engaku hadir dalam nyataku
ketika badai itu menghempas diri ini
engkau hadir dalam nyataku
ketika dalam perjalanan panjang
inipun aku hadir dalam mayamu
ketika aku terduduk diam seribu bahasa
inipun aku hadir dalam mayamu
ketika aku teriris tersayat akupun datang
inipun aku hadir dalam mayamu
semua ada pengharapan yang membuncah
semua menunggu dalam pengembaraan yang panjang
semua membisu tak hanya berkata
hanya ini kataku yang berjalan tak menentu arah ketika
maya ini dalam nyata diriku
Ketika cinta
Ketika cinta itu hadir dalam mayaku ada kegelisahan dalam diri ini
Ketika cinta ini tergores oleh kata maka aku belajar untuk memahaminya
ketika cinta telah dinyatakan dalam mayaku maka aku belajar memaknai
ketika cinta telah kunyatakan dalam nyataku
tiada kegelisahan, tiada galau,tiada kecemasan
yang ada hanyalah mencari hakekat kesejatian cinta dan
ketika cinta itu masuk kesemua ronga poriku dan seluruh tubuhmu maka
yang terbaik adalah hanya berharap pada penguasa langit dan bumu
ketika cinta ku tulis dalam suratku pada penguasa langit dan bumi maka
hanya Dialah Allah sebaik-baik yang penentu dan tiada kata yang tepat
selain cinta tak ada mengenal lelah adiku
PS: ini koment pada blog sahabat yang lain dan di copas disini diganti mu menjadi KU
Salam
😀
mas jisong ini kolom puisi maaf jangan seyum aja.sory
maka terseyumlah 😉
🙂
Viele sagen ,du bist nicht unddas sei besser so
Aber wie kann das nicht sein, das so betrugen kann?
Wo soviel leben von dir und anders nicht steyben konten –
sag mir , was heibt dagegen -dab du nicht bist
==================================
ya sekali-kali pake puisi jerman bolehlah
beberapa monyet tertawa
seperti orang gila
sembari memegang wajah mereka
mereka mentertawakan wajah itu
wajah yang tampak di cermin
wajah yang bodoh
wajah mereka sendiri
wajah monyet
yang tak pernah rupawan
buruk rupa yang abadi
namun
banyak monyet yang lebih monyet daripada mereka
🙄
Kosong
sepi
Tak berbekas
SUNYI
MENGHEMPAS
HABIS
AKU INGIN
ENGKAU
DATANG
DI
RUANG KOSONG
Dah lama ga ke sini , yuuk kembali mengisi hari dengan puisi yang indah. Semoga masih tetap indah
Wajah ke kasih
Memandang laut tak bertepi
menghanyut rasa yang tertinggal
bergeluruh ombak menampar senja
menanti sangsurya tengelam
dan kapalpun berlabuh di dermaga
aku terus menatap langit
dan anginpun berhenbus dengan kencangnya
suara mesin menghardik diri
mengapai rasa yang tertingal
menghiba kasih
duhai kekasih hati
datanglah
menuju
kebahagian
(sebuah kenangan di pulau lae-lae)
kata yang terhenti
terdiam
sepi
sunyi
terpekur
aku terheran
mengapa kau pergi
setelah kata cinta telah terucap
setelah kaudatang
dengan membawa asa kerinduan
aku
disini
menangis dengan
kata-kataku sendiri
terucap
jangan kau tinggalkanku lagi
sepi
sunyi
sendiri
diam tanpa rasa
Ps: Sekedar pemanasan
Ah,
Di mana kau biasa melepaskan sapa?
Pada fotomu cuma ada bercak-bercak rindu yang lama membatu
Apa kau lupa telah menjadi jutaan tanya bersemayamnya segala duga?
Seperti saat cinta tua memohon-mohon padamu sebuah jalan pulang?
Sedang kau hanya menangis panjang
Ah,
Kau pasti juga tak ingat
Padahal kita tlah sepakat
menggantungkan purnama pada gelap raya
Tempat semua hening bercahaya
Agar bisa kureka-reka wajahmu disana
Dan mencairlah segala nelangsa
Ah,
Seberapa banyak lagi sisa waktu yang harus ku langgar?
Sampai suratan mengijinkan sapa rindu terdengar
(Diajeng ===> di sini aja kang dhani…silahkan situangkan karya sastranya ya…kalo boleh request…bikin puisi pake bahasa perancis dunx…plus artinya sekalian…okey ? 😉
hahaha…kebanyakan copy…. puisiny aja yg di simpan ya! biodata dan lainnya diapus aja…
btw apa kabar? 😀
(Diajeng ==> kang dhani….sudah di simpan tuh di ruang puisi, alhamdulillah kabarnya baik 🙂 bandung dan cirebon aman terkendali kan ? hehehe)
nitip puisi lagiii 😀
KOSONG
Kosong…
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak berisi
****
Cirebon, Januari 2011
(hanya sebuah puisi
Saat gelap bertempat di hati
Dan hujan-hujan palsu
Pada pertemuan kita yang bisu
Kau ciptakan kosong yang sempurna
Dalam ruang jiwa yang sembunyi entah kemana)
Diajeng ===> iki kang dhani ra niat nulis puisi yo…kok kosong-kosong…dudutz nich :p
nitip lagi… 😀
Aku merindukan wajah serupa Aisya
Saharja sejajar Fathima
Teguh sekadar Khadija
Untuk kujatuhkan ijab
Kutaruhkan janji
Tak sekedar pada ayah bunda yang membuatmu menjadi
Tapi pada Ilahi yang telah menciptakan cinta-cinta di hati
Yang bersama mengeja bilangan cinta-Nya
sepanjang bulan dan matahari bersaksi
Menyalakan doa ikhlas dan percaya
pada peta kehidupan kita yang buta
Aku tahu pada wajahmu yang humaira
selalu lahir senyum untuk segala rasa
tak mengapa jika sehelai kain masih belum berganti
Tak mengapa jika sepotong ikan asin masih juga harus dibagi
Kau katakan “Rejeki memang berbatas, tapi syukur tidak sama sekali!”
Ah, itu serupa sumbu yang kau sulut untuk semangat esok hari
Lalu malam mengundang jasad mencicipi surga cinta diatas tilam kasari
Rumah kita selalu menyala
Karena aksara Tuhan terus terbaca
Melewati lubang pada langit-langit dan biliknya
Andaipun hujan dan terik begitu menggelisahkan
Selalu saja kutemukan kenyamanan
Karena di hatiku kau pulang
Dan ke dalam hatimulah aku kembali
Cirebon, 14 Pebruari 2011
cat : puisi ini bisa juga di baca di http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/02/14/valentine-untuk-calon-istri/
menyambut maulid nabi, ada puisi sederhana juga nih 🙂
JANGAN KATAKAN CINTA
Cinta itu karena kenal
Kenal itu karena tahu
Tahu itu karena mencari
Mencari itu karena penasaran
Penasaran itu karena resah
Resah itu karena labil
Labil itu karena hati butuh percaya pada kebenaran!
Fitrah bagi mereka-mereka yang berakal
Jadi jangan katakan kau cinta pada Rabb dan Rasulmu
jika hatimu tak butuh percaya pada kebenaran
Karena cinta terbit di akhir bukan di awal
***
Cirebon, 12 Rabi’ul Awwal 1432
Salam kenal,,, nUmpang puisi 🙂 🙂 🙂
Aku,
Memendam rasa pada dirinya
Yang akhirnya tak bisa kumiliki
Bahkan tak mungkin kutemui
Mungkin aku…
Harusnya tak perlu mengenalnya
Dan tidak saling bertemu
Atau mungkin harusnya aku,
Hidup di dunia yang berbeda dengannya
Betapa bodohnya aku…
Membiarkan cinta itu pergi menghilang
Dan hanya meninggalkan sebuah penyesalan
waupun posting asli cuma 2 tapi comentnya mantap mantap