“Ciuman dari Syurga”

mawarmerah3

Malam itu kian mencekam, tatkala ku lirik jam sudah menunjukan pukul 23.00. ini bener-bener kelewatan, harusnya jam segini aku sudah harus memasuki babak kedua dalam impian yang menerbangkanku ke langit ke sebelas 😀 ini kenapa mata sulit sekali terpejam. Duhai separuh hati, apakah nun jauh di sana dikau juga masih terjaga. mencoba kembali bersembunyi di dalam selimut, dengan lampu kamar yg sudah remang supaya lebih cepat terlelap. sesekali menghadap ke kanan, serasa ada yang tidur di sebelah kiriku, berbalik menghadap ke kiri, serasa ada yang melihat di sebelah kananku, mahluk apa itu atau hanya bayangan perasaan karena sedang di tinggal jauh.
terduduk diam memeluk guling, menyalakan kembali lampu kamar. mengambil 4 buah al Qur’an. satu ku taruh di atas bantal, satu di kanan, satu dikiri, dan satunya ku dekap erat, berharap bisa sedikit menenangkan dan bisa terlelap pulas.
Duhai malam,bawa segera aku ke dalam lelap, agar esok bisa ku bangun subuhku dengan sempurna. kalimat takbir dan tasbih mulai mengalun lembut dari bibirku yang mungil. seiring gerakan tanganku yang makin melemah menghitung satu demi satu butiran tasbih, “subhanallohi wal hamdulillahi wala illaha illalloh hu allohu akbar, astaghfirulloh hal adzim”
Dan malampun menggigit sempurna, ketika samar-samar aku seperti berada di suatu tempat yang di penuhi awan putih. Tubuhku yang mungil berbalut sutra putih tergerai memanjang layaknya gaun pengantin. Berjalan di sebelahku seorang ibu yang tiada bisa ku lihat wajahnya. Dia menggandeng tanganku lembut dan membawaku menaiki satu demi satu tangga yang dikiri kanan-nya hanya terdapat awan putih.
Akupun sampai pada semua ujung tangga, yang di depannya hanya ada hamparan awan dan setitik cahaya terang. Akupun tertunduk dan seketika bertanya,
“Wahai ibu, dimanakah ini ? aku tidak mengenali tempat ini,”kataku
“Anakku, kau masih ada di duniamu, aku hanya ingin membersihkan hatimu saja,” sahutnya
Ibu itupun melanjutkan bicaranya,” Anakku, apakah kau menyayangi ayahmu ?” katanya pelan
Akupun mengangguk,”ya ibu, aku sangat menyayangi orang tuaku,” sahutku
Ibu itu menepuk bahuku halus,” Karena kau sayang orang tuamu, maka berhijablah anakku, perbaiki akhlakmu, tutuplah auratmu, sebagaimana firman Allah surat Al Ahzab : 59, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
mulai-lah menuju kebaikan, keteguhan iman, jadikan lisan-mu, tangan-mu, mata-mu, dan seluruh anggota tubuhmu sebagai ladang ibadah, bersihkan hatimu dari rasa iri dengki dan kesombongan, jauhi semua yang di larang oleh Tuhan-mu dan taati semua perintah-NYA, niscaya engkau akan kembali ke sini dalam keadaan sholihah. dan ketika waktu itu tiba, kamu boleh masuk ke syurga Allah SWT dari pintu manapun yang kamu suka.” katanya lembut
Ibu itu mencium keningku dengan hangat, dan dia berjalan menjauh…jauh dan menghilang. dan akupun terjaga dalam mimpi yang sempurna.
Ya Allah yang maha pemberi mimpi, terima kasih masih memberikan waktu untuk memperbaiki diri, semoga hari ini adalah titik dimana aku mulai bisa melangkah menyusuri jalan-jalan kebaikan di depan sana. Ciuman dari syurga itu, telah membawaku kembali ke pelukan Sang Penguasa hati.

665729kxlziwnvoh

(*Tulisan ini di posting juga di rangkaian tulisan saya di http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/03/01/ciuman-dari-syurga-539285.html)

Leave a comment