Damai Alamku, Damai Hatiku

mawar ungu

Berjalan di antara rerumputan, menapak pucuk-pucuk ilalang yang basah oleh embun,sesekali ujungnya menggelitik sepasang kaki-ku yang telanjang…. aku berlari-lari kecil di lembah alam pedesaan nan damai. Memandang hamparan sawah yang mulai menguning dengan butir-butir batang padi yg kian menunduk menandakan panen raya akan segera tiba.

Mataku berbinar tatkala menengok ke samping dangau tempatku berteduh, ikan-ikan lincah berloncatan menyantap daun-daun,betapa bahagianya mereka makan. Pandanganku kembali menelusur ke sepanjang pamatang, nampak berderet pohon jagung yang di selingi dengan pohon kacang panjang yang juga tengah berbuah.

Desaku

Inilah hasil karya ayahku, ayah yang sangat kubanggakan. Aku beranjak melewati pematang yg kosong, disana kulihat pekerja ayahku tengah memetik cabai yang ranum merah. Beberapa orang lelaki memakai capping untuk melindungi kepalanya dari teriknya sang mentari. Dan beberapa yang perempuan lebih suka melindungi kepalanya dengan kain yg dililit dari kening sampai menutup seluruh rambut yang tergerai panjang.

di pematang

Wanita – wanita muda yang sangat polos, mengenakan kain yang melilit pinggang sampai ujung betis,kebaya sederhana adalah busana mereka kalo ke ladang, terlihat pipinya yg ranum..memerah terkena panas sang mentari. Peluh sudah mulai membasahi kening, namun senyum mereka tetap mengembang. Sesekali bercanda dengan teman sebanyanya, tangannya lincah memetik satu demi satu cabai merah besar yang bergelantung ranum di pohonnya. Aku mendekati mereka dan menyapa,” mba boleh ikut petik cabainya ?”

Mereka-pun tersenyum menghormat,”Mboten susah mba, mangke di dukani bapak. Mba’e lenggah mawon wonten gubuk, panas mba.-..mangke asto-ne kenging getah”

Aku tersenyum dan mengerti apa maksud mereka, mereka tidak ingin tanganku hitam kena getah cabai.Aku melihat ayah menghampiriku tersenyum dan berkata,”kowe meh melu metik cabai tho nduk? Yo rapopo nek meh ngrasani, tapi nek tanganmu kotor jo nyesel yo.”

Akupun menjawab,” inggih pak..pingin belajar .” dan aku pun dengan riang mulai memetik satu demi satu cabai itu, menuangkannya di keranjang rotan yang sudah di sediakan para pegawai.

Bunga desaku

Tak terasa peluh sudah membasahi kening, keringat dingin mulai mengucur dan entah kenapa pandangan menjadi berkunang-kunang sampai akhirnya aku sudah di papah menuju gubuk oleh salah seorang pegawai wanita.

Tangannya yg mungil terlihat mengipas-ngipas mukaku dengan caping dan ku dengar dia bertanya,” Mba, wau dereng sarapan tho ?kok badhe semaput ngaten ?”

Ya Alloh..ternyata aku lupa bahwa saking senangnya ke sawah lupa belum menyantap sebutir nasipun. Aku tersenyum dan menjawab,” iya mba, aku lupa maem tadi pagi.”

Dan siang-pun beranjak semakin terik. nun jauh di sana terdengar sayup-sayup adzan pertanda sudah waktunya menunaikan sholat dzuhur. ku lihat ayahkupun melambai kepada para pegawai, memberi tanda kalo pemetikan cabai di lanjutkan sore hari.

Kamipun beriringan melewati pematang, sesekali candaan menghiasi langkah kami. Tiba di pinggir ladang, aku kembali menengok kebelakang. betapa indah alam desaku. Tuhan…. Alhamdulillah…terima kasih aku di lahirkan di sini…Terima kasih aku masih bisa mengirup hawa desa yang sangat sejuk…kicau burung yang indah berkumandang….pemandangan alam hijau yang sangat menakjubkan..semoga tak kan pernah hilang romansa desaku..desa tempatku di lahirkan dan di besarkan.

jalan desa

jalan Desa

34 Responses

  1. Syg.. Swt saat nanti biar yyh yg memapah tbh nda menelusuri pematang, dan membaringkanya di atas dipan beratap gubuk bambu 🙂

    (Diajeng : iya yah….sawah di ajibarang juga subur2 mudah2an bisa segera kesana 😉

  2. Ehmm.. ditunggu janji lho.. 😉

    *jadi seger nih mata ngeliat gambar2 di atas.. 🙂

    (Diajeng : ya A’ nanti kalo ada tour ke daerah lagi menunggu musim rambutan 🙂

  3. jadi teringat ketika mukim di Dieng, alangkah indahnya

    (Diajeng : Dieng..wah dingin banget tuh mas 🙂

  4. Tadinya mu nanya ini dimana, tapi ternyata udah dijawab ma diemaz. Hehehehe

    (Diajeng : yang pasti di jawa tengah mas 🙂

  5. Blog anda OK Banget!. Submit tulisan anda di Kombes.Com Bookmarking, Agar member kami vote tulisan anda. Silakan submit/publish disini : http://bookmarking.kombes.com Semoga bisa lebih mempopulerkan blog/tulisan anda!

    Kami akan sangat berterima kasih jika teman blogger memberikan sedikit review/tulisan tentang Kombes.Com Bookmarking pada blog ini.

    Salam hormat
    http://kombes.Com

    (Diajeng: makasih kembali, saya sudah submit. tks 🙂

  6. marai kelingan ndeso..hiks..hiks…

    (Diajeng : bali..bali..bali..ra sah nangis… 🙂

  7. Aku yo ndeso, Sragen, hehe

    (Diajeng : podho no…sragen kuwi setelah solo tho.. 🙂

  8. Diantara ladang dan pematang, diantara gunung yang tinggi menjulang, berbaring impian yang ntah kapan khan datang jadi kenyataan.

    Gemercik air sungai, meneduhkan hati, membawa lamunan ke lembah damai yang mungkin segera usai.
    Jari jemari yang tak lelah menari, diantara pedas cabai dan sengat mentari, mungkin tak sadari awan kelam negeri ini.

    Negeri seribu janji.
    Tembang gemah ripah loh jinawi tlah beralih gemrupyuk berjama’ah ayo korupsi.
    Pedih, tapi itu suratan takdir.

    Dikejauhan……………….Diantara pematang dan impian tentang negeri yang mungkin hilang, kulihat seorang gadis tersenyum dalam pelukan alam desa yang lebih memberi sbuah ketulusan.

    Sayup sayup kudengar sebuah tembang terkenal tempo dulu yang penciptanya meninggal dalam kemiskinan, sbuah ironi dalam suatu negeri yang katanya ijo royo royo………………..
    damai tapi gersang

    (Diajeng : wah makasih ya..puisinya bagus bangeet… 🙂

  9. Tak kiro deskripsi desamu tenanan mbak. Ternyata mung animasi. Tapi ketoke isine nyata. Duwe kebun lombok to?

    (Diajeng : lombok, sayur, timun, melon, semangka, jeruk, padi…enek kabeh..jenenge petani mesti kabeh di tandur tho… 🙂

  10. sipp!!jempol dua..

    (Diajeng : jempol 4 dunx… 🙂

  11. 🙂

    (Diajeng : 🙂

  12. nice banget
    seperti pemiliknya yah………heheh blue di kasih coklat dech karena dah muji………….PlaX! kena gamparan dr yayangmu dech pipinya blue
    salam hangat selalu

    (Diajeng : hayah blue..biasa aja..apa khabar ? 🙂

  13. Alam menyuguhkan keindahan yang tiada tara buat kita manusia. Sayang sering kali kita terlalu serakah dan berharap yang lebih untuk diri pribadi sendiri….

  14. wew.. yg percakapannya saya ga ngerti hik..hik.. T.T

  15. berasa di desa, tapi juga berasa liat glitter ala friendster..
    hehew… piss mba…

  16. tukeran link yukz mbak..
    link sudah saya pasang silahkan dicek

  17. berkunjung…..
    ini cerita fiksi atau fakta??
    menyenangkan sekali membaca dan menghayalkannya sekaligus.
    gambarnya comotan yah ??

  18. Gambar-gambar di atas menjadikan Saya kangen dengan kampung halaman, walopun tidak se-indah dan sehijau itu (apalagi sekarang) tapi tetep lebih terasa dingin dan damai dibanding berisik dan sesaknya JKT..

    Salam kenal

  19. 😀 dadi kemutan dong wengi-wengi tiba maring sawah…hihihi dadine adus belet…

  20. blue suka sekali saat datang ke rumahmu ini selalu menyegarkan picturenya……
    salam hangat selalu

    pa cabar?

  21. aku merindukan alamku yang damai sedamai hatiku… 😀

    apa kabar diajeng..? maaf baru bisa main lagi…

  22. Teringat waktu nginep di kemuning Karanganyar. Alamnya indah, hawanya sejuk, air jernih…
    Rasanya damai banget…

  23. wilujeng sonten ade..pangapunten kulo nggih,..

    ade -image- nya keren abiss..jadi fresh kembali jiwa ini de.

    salam hangat.

  24. image-nya keren-keren banget.
    Pasti melukiskan suasanya hati yang empunya blog.

  25. SO …
    next time
    kalau ingin memetik cabai atau bekerja di ladang
    jangan lupa sarapan dulu …

    dan lagi pula …
    jika habis memetik cabai … itu tangannya pasti pedas mbak …

    alam pedesaan memang indah

    Salam saya

  26. pagi. ade….

  27. saya berada di untaian kata yang hijau
    saya tenggelam di gambar yang hijau

    mataku menjadi hijau
    terlalu hijau
    semuanya hijau

    mata hijau
    aku butuh uang

    yeach !!!! 😮

    bersama alam yang keindahannya memabukkan
    mari terbang bersama ke langit kejujuran
    sampai gila dibuatnya

  28. Hijau daun.
    Salam om !

  29. aduuuh……..sejuk hatiku nih, seakan terbawa ke sana…..

Leave a comment